Jumat, 06 Mei 2011

Hasil Penelitian Intra Kampus

*

1.      Minat Baca Mahasiswa Terhadap Buku Perkuliahan
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi memberikan dampak negatif pada keaktifan mahasiswa di bangku perkuliahan. Mahasiswa cenderung diam dan lebih senang “autis” dengan benda-benda canggih berupa ponsel untuk berkomunikasi dengan teman sejawat, dari pada mendengarkan cuap-cuap dosen di di depan kelas.
            Tidak berhenti sampai disitu, ketika akhir perkuliahan biasanya dosen selalu memberikan pertanyaan, apakah ada yang tidak paham atau ada tanggapan terhadap materi perkuliahan. Pada momen inilah mahasiswa biasanya menunjukkan kepasifannya. Diam dan perlahan-lahan menundukkan kepala. Ini memberikan arti bahwa peserta perkuliahan sudah mengerti atau tidak paham akan materi yang sudah disampaikan. Atau memang tidak ada keinginan untuk bertanya atau menanggapi.

            Fenomena kepasifan mahasiswa di dalam kelas hampir terjadi di setiap perguruan tinggi. Hal itu disebabkan menurunnya daya kritis dalam menerima dan menganalisis materi-materi perkuliahan. Mahasiswa sebagai insan intelektual dan agent of change harus mampu memiliki pengetahuan yang luas. Pengetahuan yang luas tentu tidak di dapat hanya dengan berdiam diri. Itu semua didapatkan jika tingginya minat dan kebiasaan membaca mahasiswa. Membaca apapun itu, baik informasi di media massa, buku dan diktat perkuliahan.
Dari polling yang di dapat dari hasil penelitian intra kampus oleh UKMF Riset yang dilakukan terhadap mahasiswa di Universitas trunojoyo Madura tanggal 12 April 2011 dengan tema minat baca mahasiswa terhadap buku perkuliahan. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 Mahasiswa Universitas trunojoyo Madura yang dipilih secara acak pada lima fakultas,  setaip fakultas diambil sebanyak 20 mahasiswa, maka didapatkan hasil penelitian dari jawaban Mahasiswa atas ungkapan membaca adalah jendela pengetahuan 98% menjawab sejutu dengan ungkapan tersebut dan 2% tidak setuju karena mereka beranggapan bahwa pengetahuan tidak hanya didapatkan lewat membaca saja, mereka bisa mencari kesibukan lain supaya tidak jenuh untuk mendapatkan ilmu.
Tempat yang biasa di gunakan mahasiswa ketika membaca buku adalah dikosan dengan prosentase sebanyak56 %, membaca buku perkuliahan di perpustakaan kampus dengan prosentase sebanyak 13 %, sedangkan 31 % membaca buku perkulihan di kantin, Gasebo dan tempat lainnya. Mahasiswa enggan membaca buku di perpustakaankarena dianggap kurang layak dan fasilitas yang kurang memadai dari sarana dan prasarana, terutama lingkungan perpustakaan kampus yang kurang kondusif. Selain faktor kondisi yang ada di perpustakaan yang fasilitasnya belum bisa maksimal, factor lain mahasiswa enggan datang ke perpustakaan karena sifat mahasiswa yang malas.Oleh sebab itu mahasiswa lebih banyak yang memilih kosan sebagai tempat untuk membaca buku.
Setiap hari mahasiswa selalu menyempatkan diri untuk membaca dengan frekuensi membaca di setiap harinya, didapati jawaban dari mahasiswa 32% setengah jam sampai satu jam perhari waktunya yang dipergunakan untuk membaca, 19 % mahasiswa membaca satu jam sampai dua jam perhari dan mahasiswa yang menjawab lainnya 49 % rata – rata mahasiswa yang jarang mebaca buku kuliah kecuali karena ada tugas, mereka lebih seneng membaca majalah, Koran dan novel. Mahasiswa beranggapan buku kuliah kurang menarik karena selalu menjenuhkan ketika membaca dan kurangnya hiburan dan nuansa yang baru.
Dalam membaca buku apapun, maka diperlukan sebuah buku untuk didapatkan sehingga bisa dibaca. Mahasiswa merupakan kalangan akademik pada Universitas atau Perguruan Tinggi, sehingga banyak memerlukan ilmu pengetahuan yang bisa didapatkan dimanapun, tetapi yang menjadi prioritas di bangku perkuliyahan dalam mendapatkan ilmu didapatkan dari membaca buku terutama buku perkuliyahan untuk menguasai materi. Dari penelitian yang dilakukan oleh UKMF Riset FISIB, mahasiswa di Universitas Trunojoyo Madura mendapatkan buku kuliah untuk dibacadidapatkan jawaban sebanyak 45% yang memperoleh buku kuliah dari perpustakaan, 25% dengan cara meminjam teman serta 30% milik sendiri yang dibeli di took buku.
Dari penelitian yang dilakukan tentang minat baca mahasiswa terhadap buku perkuliahan, maka disitu bisa menunjukkan gambaran kehidupan mahasiswa sebagai kaum intelektual di Universitas Trunojoyo Madura. Setelah didapati data dari penelitian yang dilakukan, diharapkan mahasiswa mampu mengoreksi dan memperbaiki letak kekurangan pada minat baca mahasiswa di Universitas Trunojoyo Madura.
2.      Motivasi pendorong dalam membaca Buku Perkuliahan
            Memang, buku pelajaran di sekolah atau perguruan tinggi itu terasa membosankan dan tidak menarik bagi kebanyakan mahasiswa.  Mereka terpaksa membaca buku itu karena diharuskan olehguru atau dosennya, bukan karena mereka tertarik pada atau ingin tahu isi buku itu yang termotivasi dari dalam dirinya sendiri.
            Informasi akan menjadi menarik kalau kita bisa menemukan konsep atau sesuatu yang menarik terkait dengan informasi itu.  Misalnya, kita tidak menyukai mata kuliah sosiologi dan Anda terpaksa mempelajarinya karena pelajaran atau mata kuliah tersebut ada di dalam kurikulum.  Daripada ‘tersiksa’ seperti itu, lebih baik kita berusaha mencari konsep atau sesuatu yang menarik dalam pelajaran atau mata kuliah atau buku sosiologi itu.  Toh, bagaimanapun juga, suka atau tidak suka, kita harus mempelajarinya juga.
Jadi, kalau kita ingin membuat jam-jam belajar kita menyenangkan, cobalah menemukan konsep atau sesuatu yang menarik dalam apa yang Anda pelajari itu.  Artinya, Anda berusaha mengubah motivasi ekstrinsik Anda menjadi motivasi intrinsik.  Anda mengubah posisi Anda dari terpaksa mempelajarinya menjadi mempelajarinya karena Anda ingin tahu bagaimana sebenarnya.  Jangan terima mentah-mentah apa yang dikatakan pengarang buku, dosen, guru, teman atau yang lainnya lagi.  Ragukanlah, bertanyalah tentang kebenaran informasi itu dan carilah jawabannya, di dalam buku itu atau di tempat buku lain, forum diskusi, bangku perkuliyahan dan tempat yang lebih luas lagi

 
            Dari polling yang di dapat dari hasil penelitian intra kampus oleh UKMF Riset FISIByang dilakukan terhadap mahasiswa di Universitas trunojoyo Madura tanggal 12 April 2011 dengan pokok permasalahan Motivasi pendorong Mahasiwa dalam mebaca Buku Perkuliahan. Dari 100 responden yang dipilh secar acak di lima fakultas sebanyak 20 mahasiswa di tiap fakultasnya tentang motivasi pendorong dalam membaca buku perkuliahan, maka diperoleh data penelitian 69% mahasiswa menjawab motivasi membaca buku perkuiahan karena dapat menambah wawasan, 18% mahasiswa menjawab bahwasanya motivasi membaca buku perkuliahan adalah karena ada tugas, dan 12% mahasiswa menjawab pendorong dari  membaca buku perkuliahan karena merupakan salah satu hobby dari mahasiswa tersebut.
Tidak bisa dipungkiri bahwa hal yang biasa terjadi dalam tubuh manusia yang merupakan sifat jelek yaitu sifat malas. Dalam membaca buku sifat malas sering bermunculan, sehingga menghambat seseorang untuk menambah pengetahuan. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh UKMF Riset didapatkan data tentang faktor yang menyebabkan mahasiwa malas dalam membaca buku sebanyak 25% mahasiswa menjawab karena factor membaca itu merupakan hal yang  membosankan, 39% mahasiwa menjawab karena faktor tidak sempat serta 35% mahasiswa menjawab karena faktor tidak adanya buku kuliah atau buku lainnya yang dipegang atau dimiliki, sehingga tidak bisa membacanya.
Dengan adanya kemalasan yang kerap kali menjera seseorang untuk membaca buku baik untuk memulai membaca buku yang sudah didera rasa malas yang tinggi, serta ketika sudah bisa memulai membaca, tetapi rasa malas muncul di tengah-tengah ketika membaca , maka diperlukan solusi untuk menghilangkan rasa malas yang biasanya disebabkan karena factor membosankan, sehingga bisa bersemangat untuk membaca lagi. Solusi untuk menghadapi agar tidak bosan dalam membaca pada penelitian yang dilakukan adalah 56% mahasiswa menjawab membaca buku sambil mendengarkan music supya tidak bosan, 9% membaca buku di tempat yang sejuk tenang dan kondusif, 35% membaca buku dalam keadaan santai. Dengan solusi tersebut, maka mahasiswa ketika bosan dalam membaca bisa bersemangat lagi dan ilmu yang dibaca bisa diterima dengan baik oleh mahasiswa, karena mahasiswa dalam membaca diperlukan konsentrasi supaya bisa difahami dengan jelas.
Semua kegiatan apapun yang dilakukan pasti ada hikmah yang bisa diperoleh didalamnya baik hikmah yang positif ataupun negatif, demikian juga dalam hal membaca buku. Dengan membaca buku hikmah yang didapatkan dalam penelitian yang dilakukan didapatkan data dari jawaban responden bahwa 27% mahasiswa menjawab membaca buku dapat menghilangkan kejenuhan yang diakibatkan stress, 7% mahasiswa menjawab membaca buku tidak dapat menghilangkan stress, 66% menjawab membaca buku tergantung persepsi dari masing-masing individu dalam menerimanya.
Setelah diungkapkan tentang motivasi dalam membaca buku yang dilakukan oleh UKMF Riset, maka mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan wawasan pengetahuannya dengan membaca buku dan tidak terjebak dalam kemalasan. Karena dengan kemalasan akan menghambat untuk bisa berkonsentrasi dengan baik dan mendapatkan ilmu yang banyak.

team penulis riset
 

2 komentar: